Kenyataan yang ada saat ini adalah ternyata masih saja seorang
anak mendapatkan 460 komentar positif dan 75 komentar negatif setiap harinya.
Predikat atau label buruk pun masih melekat pada anak. Seringkali orang tua
menyerang pelaku, bukan perilaku sehingga dalam benak anak pun sangat terekam
dengan baik bahwa dia adalah anak yang tidak sesuai dengan harapan orang tua.
Misalnya saja label anak bodoh. Anak ini memiliki perilaku belajar yang kurang
fokus pada pelajaran dan tidak mendapat nilai yang baik di sekolah, akibatnya
orang tua sering memberi predikat pada mereka sebagai anak bodoh, bukan anak
dengan perilaku bodoh yang harus diberi bimbingan yang baik.
Balita yang
tumbuh dengan komunikasi yang tidak tercipta dengan baik antara orang tua dan
dirinya, akhirnya menjadi anak dengan label negatif. Seringkali akhirnya anak
menjadi seorang anak dengan predikat yang melekat sehingga anak kemudian
berpikir bahwa mereka adalah benar-benar anak dengan predikat seperti yang
diberikan oleh orang tuanya.
Apakah
Komunikasi Efektif itu ?
Komunikasi
menjadi sangat penting untuk manusia saat ini. Sebagai kebutuhan utama manusia
untuk tetap berinteraksi dengan sesama, komunikasi berperan penting dalam
proses penyampaian informasi. Teori komunikasi Matematis dari Shannon dan
Weaver (1949;Weaver, 1949b) sangat diterima luas sebagai salah satu dasar
berkembangnya ilmu komunikasi. Teori ini
adalah sebagai contoh jelas dari mahzab proses yang memandang komunikasi
sebagai transmisi pesan.
Teori
komunikasi terkenal lainnya adalah teori yang di kembangkan oleh Albert
Mehrabian (1972), bahwa komunikasi itu penyampaian pesan antara komunikator dan
komunikan secara efektif melalui 7 persen kata-kata dimana ternyata apabila
seseorang hanya berbicara saja, maka pesan hanya akan tersampaikan dengan
efektif sebesar 7 persen untuk dapat mengimplementasikan pesan.
Lalu
apabila hanya ditambah dengan nada dan suara, atau pemberian intonasi tertentu
pada proses komunikasi dengan nada dan suara tersebut akan memberikan
keefektifan sebanyak 38 persen dan terbesar yang dapat mempengaruhi keefektifan
adalah melalui bahasa tubuh sekitar 55 persen. Ini berarti bahasa tubuh sangat
mempengaruhi seseorang untuk dapat menerima pesan dari penyampai pesan.
Komunikasi
efektif adalah tersampaikannya gagasan, pesan dan perasaan dengan cara yang
baik dalam kontak sosial yang baik pula. Ada lima prinsip dalam berkomunikasi
yang efektif.
Dan lima prinsip ini disingkat dengan REACH. Sesuai dengan
singkatannya, komunikasi efektif dimaksudkan agar tersampaikannya atau
teraihnya pesan atau isi dari komunikasi itu. Kelima prinsip dari REACH itu
adalah: Respect, Empathy,
Audible, Care,dan
Humble. Reach berarti rasa hormat dan saling
menghargai orang lain. Empathy adalah kemampuan kita untuk
menempatkan diri kita pada situasi atau kondisi yang dihadapi oleh orang lain. Audible bermakna
antara lain: dapat didengarkan atau dimengerti dengan baik. Care berarti perhatian akan apa yang
disampaikan oleh pembicara sehingga membuat pembicara merasa diperhatikan .
Humble berarti rendah hati. Prinsip kelima dalam membangun
komunikasi yang efektif adalah sikap rendah hati. Sikap ini merupakan unsur
yang terkait dengan prinsip pertama. Untuk membangun rasa menghargai orang lain
biasanya didasari oleh sikap rendah hati yang kita miliki.
Orang tua yang bijaksana
adalah orang tua yang mampu mengenali anaknya dengan baik untuk dapat dibimbing
dan diarahkan sesuai dengan yang diinginkan oleh kedua orang tuanya. Dalam
melakukan ini semua, maka yang perlu dikenali adalah 5 hal :
- Sifat,adalah Sifat hakikat manusia diartikan sebagai ciriciri karakteristik,
yang secara prinsipil (jadi bukan hanya gradual) membedakan manusia dari hewan.
Misalnya sifat anak hobi berkelahi, maka kita harus mampu mengendalikan sifat
yang berdampak negatif itu. Komunikasi yang baik adalah yang tidak mengadili
anak melainkan memberi pengertian terus menerus tentang hobi yang kurang baik
tersebut
- Kemampuan adalah yang dibutuhkan untuk melakukan
berbagai aktivitas mental -berpikir, menalar, dan memecahkan masalah.Misalnya
kemampuan itu adalah kecakapan akademik, membaca atau logika. Anak sebaiknya
sejak dini diketahui ketertarikan apa yang sangat mendominasi. Setelah itu
orang tua mulai mengarahkan secara perlahan kemampuan itu agar potensi tersebut
dapat dimanfaatkan. Komunikasi yang baik dapat mengeksplorasi kemampuan anak
untuk dapat menyampaikan komunikasi apa yang sebenarnya diinginkan
- Kebutuhan adalah salah satu aspek psikologis yang menggerakkan mahluk hidup dalam
aktivitas-aktivitasnya dan menjadi dasar (alasan) berusaha. Pada dasarnya,
manusia bekerja mempunyai tujuan tertentu, yaitu memenuhi kebutuhan. Misalnya
saja setiap anak kebutuhan akan makanan
atau kasih sayang antara yang satu dengan yang lainnya berbeda, maka
orang tua tidak perlu membandingkan dengan anak lai
- Perasaan adalah
pengalaman subjektif sadar mengenai emosi. Ini adalah hal yang paling menyentuh
dari semua hal diatas, apabila perasaan anak terganggu karena bentuk komunikasi
yang tidak tepat, maka anak akan cenderung menjai trauma untuk dapat mengalami
perasaan yang tepat
- Kesukaan adalah kata
yang menggambarkan sesuatu hal tertentu yang kita senangi. Seorang anak akan
memberikan respon positif dalam komunikasi efektif apabila orang tua mampu
menyelami hal yang disukai, misalnya berkomunikasi dengan lagu atau gerakan
sederhana tarian.
Setelah
kedua orang tua mengenali dan memahami 5 hal yang harus diketahui dari seorang
anak, orang tua akan dapat memilih pola komunikasi seperti apa yang dapat
dilakukan untuk eksplorasi ide-ide anak. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk
dapat berkomunikasi efektif dengan anak.
Bagaimana berbicara dengan Anak ?
Salah
satu cara berkomunikasi efektif dengan anak adalah dengan beberapa model
dialog. Model dialog pertama ada adalah dialog pengenalan, kedua dialog
pengertian, lalu dialog penghargaan, diteruskan dengan yang paling akhir adalah
dialog persahabatan.
Dialog
pengenalan adalah sebuah perkataan
dan perbuatan yang diarahkan pada anak dengan mengenalkan perbendaharaan kata,
dalam bentuk benda maupun perbuatan. Diusahakan tidak dengan memebri beban
kecemasan pada anak untuk kondisinya. Misalnya penggunaan kata “jangan nakal “.
Ini dianggap sudah tidak sesuai lagi. Dialog pengertian sendiri artinya adalah
suatu perkataan atau ucapan orang tua yang membandingkan sesuatu untuk dapat
memberikan pengertian tentang baik atau tidak baik. Misalnya mengenalkan baju
yang kotor dan yang bersih. Berikutnya adalah dialog penghargaan, dimana dalam
dialog ini memberikan penghargaan kepada anak, pada saat anak mengungkapkan dan
menyatakan pendapatnya. Caranya bisa berupa dengan pelukan hangat dan
menyampaikan apa yang telah dilakukannya sangat hebat apabila memang anak
melakukan hal yang berprestasi. Adapun bentuk dialog terakhir adalah dialog
persahabatan dimana dalam pembicaraan ini, anak diajak berkomunikasi selayaknya
teman mereka sendiri agar tercapai kondisi nyaman anak untuk mengeluarkan apa
yang ingin ia sampaikan dengan nyaman.
Sebuah
konsep komunikasi 20 menit memukau dapat menjadi cara orang tua dan anak untuk
dapat berkomunikasi secara efektif. 20 menit memukau ini adalah konsep yang
ditujukan agar antara orang tua dan anak memiliki waktu yang sangat berkualitas
antara mereka sendiri. Tapi dalam prakteknya sendiri, penerapan 20 menit
memukau ini tidak semudah yang dibayangkan. Adakalanya orang tua memang secara
fisik hadir ditengah-tengah anak, tetapi tidak memenuhi unsur yang diharapkan.
Konsep ini diklaim sebagai komunikasi yang dapat meningkatkan kemampuan membaca
dan menulis setara dengan 10 hari belajar di sekolah. Inti dari konsep ini
adalah waktu berkualitas. Sebab kebutuhan yang paling anak inginkan saat ini
adalah waktu. Ini diakibatkan faktor kedua orang tua yang sama-sama bekerja dan
sulit sekali menemukan waktu bersama.
20
menit memukau ini bisa dicapai apabila orang tua mampu fokus untuk secara dekat
bersama dengan anak, bahkan tanpa kehadiran instrumen yang sering ada di
sekeliling kita, misalnya telepon genggam, tablet, televisi dll. Jadi
benar-benar merupakan waktu khusus yang disediakan oleh kedua orang tuanya.
Konsep
ini bisa dilakukan dengan cara bermain sederhana yang juga tidak melibatkan
alat permainan tapi dengan bagian tubuh orang tuanya sendiri, bermain
kuda-kudaan, saling berpegangan erat berputar-putar dengan bernyanyi atau
bahkan saling berpelukan dan mengucapkan kata-kata sederhana. Ini sangat baik
untuk menumbuhkan rasa kasih sayang dan saling membutuhkan antara orang tua dan
anak.
Cara
lainnya adalah dengan mendongeng sebelum tidur atau pada saat mereka sedang
menemukan pengalaman baru yang menyenangkan. Menurut salah satu pendongeng
anak, kegiatan ini efektif membangun hubungan yang sangat dekat sekaligus
memberi manfaat tambahan pengetahuan apabila dongeng-dongeng yang dibacakan
merupakan dongeng yang bersifat membangun aspek kognitif anak misalnya cerita
kepahlawanan atau cerita orang-orang hebat dunia. Mendongeng selama 20 menit
dapat meningkatkan fungsi kognitif dan afektif anak.
Komunikasi
efektif orang tua dan anak juga akan dapat tercipta dengan memberikan teladan
pada anak, yang dapat dilakukan dengan
- Memberikan
teladan dengan perilaku
- Memberikan
teladan dengan tutur kata
- Memberikan
teladan dengan tata cara pergaulan adalah teladan yang paling berarti sebab
anak cenderung ingin melihat bukti kenyataan atas apa yang telah disampaikan
bukan hanya sekedar nasehat. (us.bkkbn.2012)