Translate

Selasa, 11 Desember 2012

Kunjungan Kerja Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur

Jumat, 6 Desember 2012 Drs. H. A. Idrus Sebbu selaku Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan menerima langsung rombongan kunjungan kerja dari Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur di ruang belajat balai diklat.

Kunjungan tersebut dalam rangka meninjau pelaksanaan Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera (PPKS) Kencana Mappadeceng di Provinsi Sulawesi Selatan. dimana rombongan tersebut berjumlah 60 orang yang terdiri dari 38 kepala SKPD_KB Kabupaten/Kota se-Jawa Timur serta pejabat lingkup Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur.
  
Kepala BKKBN Sulsel Menerima Cendera Mata dari Djuwartini. SKM. MM Kepala BKKBN Jatim

Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan sendiri telah memiliki Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera yang di resmikan oleh Dr. Sudibyo Alimoeso, M.A Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga Oktober lalu dan rencananya akan dibentuk hingga ke tingkat kabupaten/kota seperti yang diungkapkan Drs. H. A. Idrus Sebbu "Kami telah membentuk Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera di provinsi Oktober lalu dan telah diresmikan oleh Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga Dr. Sudibyo Alimoeso, M.A dan akan dibentuk juga hingga ke tingkat kabupaten kota nantinya". Dalam pertemuan tersebut juga hadir sejumlah kepala SKPD-KB dari Kabupaten/Kota se Sulawesi Selatan.

Pembentukan Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera bertujuan untuk memberikan layanan konseling dan informasi seputar permasalahan keluarga kepada masyarakat guna mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera seperti yang di ungkapkan oleh Drs. H. A. Idrus Sebbu di sela pertemuaan tersebut "Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera ini bertujuan untuk memberikan layanan konseling dan informasi kepada masyarakat seputar permasalahan keluarga guna mewujudkan keluarga kecil bahagia  sejahtera mengingat keberhasilan pembangunan suatu bangsa berawal dari keluarga yang sehat dan sejahtera" ungkapnya
Rombongan BKKBN Provinsi Jatim beserta Sejumlah SKPD-KB Provinsi Sulsel

Selain itu pembentukan pusat pelayanan keluarga sejahtera ini juga sebagai pencitraan bahwa BKKBN tidak hanya terkesan mengurusi masalah pelayanan Alat Kontrasepsi saja namun tugas BKKBN itu lebih luas yakni membangun keluarga yang sejahtera dimulai dari usia dini/balita, remaja, serta lansia dan konseling. Selain itu, PPKS juga memberikan pelayanan konsultasi mengenai Pemberdayaan Ekonomi Keluarga.

Gerai Produk UPPKS Provinsi Sulawesi Selatan

Seusai pertemuan dibalai diklat Tim dari BKKBN Provinsi Jawa Timur yang dipimpin langsung oleh Kepala BKKBN Provinsi Jawa Timur, Djuwartini. SKM. MM melakukan pemantauan langsung ke Pusat Pelayanan Keluarga di Jalan Toddopuli. (Humas)
PIK Mahasiswa Universitas Indonesia Timur


Djuwartini. SKM. MM beserta rombongan Tim Kunjungan Kerja Provinsi Jawa Timur







Mari Bicara Menyenangkan bersama Buah Hati


Kenyataan yang ada saat ini adalah ternyata masih saja seorang anak mendapatkan 460 komentar positif dan 75 komentar negatif setiap harinya. Predikat atau label buruk pun masih melekat pada anak. Seringkali orang tua menyerang pelaku, bukan perilaku sehingga dalam benak anak pun sangat terekam dengan baik bahwa dia adalah anak yang tidak sesuai dengan harapan orang tua. Misalnya saja label anak bodoh. Anak ini memiliki perilaku belajar yang kurang fokus pada pelajaran dan tidak mendapat nilai yang baik di sekolah, akibatnya orang tua sering memberi predikat pada mereka sebagai anak bodoh, bukan anak dengan perilaku bodoh yang harus diberi bimbingan yang baik.

Balita yang tumbuh dengan komunikasi yang tidak tercipta dengan baik antara orang tua dan dirinya, akhirnya menjadi anak dengan label negatif. Seringkali akhirnya anak menjadi seorang anak dengan predikat yang melekat sehingga anak kemudian berpikir bahwa mereka adalah benar-benar anak dengan predikat seperti yang diberikan oleh orang tuanya.

Apakah Komunikasi Efektif itu ?

Komunikasi menjadi sangat penting untuk manusia saat ini. Sebagai kebutuhan utama manusia untuk tetap berinteraksi dengan sesama, komunikasi berperan penting dalam proses penyampaian informasi. Teori komunikasi Matematis dari Shannon dan Weaver (1949;Weaver, 1949b) sangat diterima luas sebagai salah satu dasar berkembangnya ilmu komunikasi. Teori ini  adalah sebagai contoh jelas dari mahzab proses yang memandang komunikasi sebagai transmisi pesan.

Teori komunikasi terkenal lainnya adalah teori yang di kembangkan oleh Albert Mehrabian (1972), bahwa komunikasi itu penyampaian pesan antara komunikator dan komunikan secara efektif melalui 7 persen kata-kata dimana ternyata apabila seseorang hanya berbicara saja, maka pesan hanya akan tersampaikan dengan efektif sebesar 7 persen untuk dapat mengimplementasikan pesan.

Lalu apabila hanya ditambah dengan nada dan suara, atau pemberian intonasi tertentu pada proses komunikasi dengan nada dan suara tersebut akan memberikan keefektifan sebanyak 38 persen dan terbesar yang dapat mempengaruhi keefektifan adalah melalui bahasa tubuh sekitar 55 persen. Ini berarti bahasa tubuh sangat mempengaruhi seseorang untuk dapat menerima pesan dari penyampai pesan.
        
Komunikasi efektif adalah tersampaikannya gagasan, pesan dan perasaan dengan cara yang baik dalam kontak sosial yang baik pula. Ada lima prinsip dalam berkomunikasi yang efektif.

Dan lima prinsip ini disingkat dengan REACH. Sesuai dengan singkatannya, komunikasi efektif dimaksudkan agar tersampaikannya atau teraihnya pesan atau isi dari komunikasi itu. Kelima prinsip dari REACH itu adalah: Respect, Empathy, Audible, Care,dan Humble. Reach berarti rasa hormat dan saling menghargai orang lain. Empathy adalah kemampuan kita untuk menempatkan diri kita pada situasi atau kondisi yang dihadapi oleh orang lain. Audible bermakna antara lain: dapat didengarkan atau dimengerti dengan baik. Care berarti perhatian akan apa yang disampaikan oleh pembicara sehingga membuat pembicara merasa diperhatikan . 

Humble berarti rendah hati. Prinsip kelima dalam membangun komunikasi yang efektif adalah sikap rendah hati. Sikap ini merupakan unsur yang terkait dengan prinsip pertama. Untuk membangun rasa menghargai orang lain biasanya didasari oleh sikap rendah hati yang kita miliki.

Mengenal Anak

Orang tua yang bijaksana adalah orang tua yang mampu mengenali anaknya dengan baik untuk dapat dibimbing dan diarahkan sesuai dengan yang diinginkan oleh kedua orang tuanya. Dalam melakukan ini semua, maka yang perlu dikenali adalah 5 hal :
  1. Sifat,adalah Sifat hakikat manusia diartikan sebagai ciriciri karakteristik, yang secara prinsipil (jadi bukan hanya gradual) membedakan manusia dari hewan. Misalnya sifat anak hobi berkelahi, maka kita harus mampu mengendalikan sifat yang berdampak negatif itu. Komunikasi yang baik adalah yang tidak mengadili anak melainkan memberi pengertian terus menerus tentang hobi yang kurang baik tersebut
  2. Kemampuan adalah yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktivitas mental -berpikir, menalar, dan memecahkan masalah.Misalnya kemampuan itu adalah kecakapan akademik, membaca atau logika. Anak sebaiknya sejak dini diketahui ketertarikan apa yang sangat mendominasi. Setelah itu orang tua mulai mengarahkan secara perlahan kemampuan itu agar potensi tersebut dapat dimanfaatkan. Komunikasi yang baik dapat mengeksplorasi kemampuan anak untuk dapat menyampaikan komunikasi apa yang sebenarnya diinginkan
  3. Kebutuhan  adalah salah satu aspek psikologis yang menggerakkan mahluk hidup dalam aktivitas-aktivitasnya dan menjadi dasar (alasan) berusaha. Pada dasarnya, manusia bekerja mempunyai tujuan tertentu, yaitu memenuhi kebutuhan. Misalnya saja setiap anak kebutuhan akan makanan  atau kasih sayang antara yang satu dengan yang lainnya berbeda, maka orang tua tidak perlu membandingkan dengan anak lai
  4. Perasaan adalah pengalaman subjektif sadar mengenai emosi. Ini adalah hal yang paling menyentuh dari semua hal diatas, apabila perasaan anak terganggu karena bentuk komunikasi yang tidak tepat, maka anak akan cenderung menjai trauma untuk dapat mengalami perasaan yang tepat
  5. Kesukaan adalah kata yang menggambarkan sesuatu hal tertentu yang kita senangi. Seorang anak akan memberikan respon positif dalam komunikasi efektif apabila orang tua mampu menyelami hal yang disukai, misalnya berkomunikasi dengan lagu atau gerakan sederhana tarian.
Setelah kedua orang tua mengenali dan memahami 5 hal yang harus diketahui dari seorang anak, orang tua akan dapat memilih pola komunikasi seperti apa yang dapat dilakukan untuk eksplorasi ide-ide anak. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk dapat berkomunikasi efektif dengan anak.

Bagaimana berbicara dengan Anak ?

Salah satu cara berkomunikasi efektif dengan anak adalah dengan beberapa model dialog. Model dialog pertama ada adalah dialog pengenalan, kedua dialog pengertian, lalu dialog penghargaan, diteruskan dengan yang paling akhir adalah dialog persahabatan.

Dialog pengenalan adalah sebuah perkataan dan perbuatan yang diarahkan pada anak dengan mengenalkan perbendaharaan kata, dalam bentuk benda maupun perbuatan. Diusahakan tidak dengan memebri beban kecemasan pada anak untuk kondisinya. Misalnya penggunaan kata “jangan nakal “. Ini dianggap sudah tidak sesuai lagi. Dialog pengertian sendiri artinya adalah suatu perkataan atau ucapan orang tua yang membandingkan sesuatu untuk dapat memberikan pengertian tentang baik atau tidak baik. Misalnya mengenalkan baju yang kotor dan yang bersih. Berikutnya adalah dialog penghargaan, dimana dalam dialog ini memberikan penghargaan kepada anak, pada saat anak mengungkapkan dan menyatakan pendapatnya. Caranya bisa berupa dengan pelukan hangat dan menyampaikan apa yang telah dilakukannya sangat hebat apabila memang anak melakukan hal yang berprestasi. Adapun bentuk dialog terakhir adalah dialog persahabatan dimana dalam pembicaraan ini, anak diajak berkomunikasi selayaknya teman mereka sendiri agar tercapai kondisi nyaman anak untuk mengeluarkan apa yang ingin ia sampaikan dengan nyaman.

Sebuah konsep komunikasi 20 menit memukau dapat menjadi cara orang tua dan anak untuk dapat berkomunikasi secara efektif. 20 menit memukau ini adalah konsep yang ditujukan agar antara orang tua dan anak memiliki waktu yang sangat berkualitas antara mereka sendiri. Tapi dalam prakteknya sendiri, penerapan 20 menit memukau ini tidak semudah yang dibayangkan. Adakalanya orang tua memang secara fisik hadir ditengah-tengah anak, tetapi tidak memenuhi unsur yang diharapkan. Konsep ini diklaim sebagai komunikasi yang dapat meningkatkan kemampuan membaca dan menulis setara dengan 10 hari belajar di sekolah. Inti dari konsep ini adalah waktu berkualitas. Sebab kebutuhan yang paling anak inginkan saat ini adalah waktu. Ini diakibatkan faktor kedua orang tua yang sama-sama bekerja dan sulit sekali menemukan waktu bersama.

20 menit memukau ini bisa dicapai apabila orang tua mampu fokus untuk secara dekat bersama dengan anak, bahkan tanpa kehadiran instrumen yang sering ada di sekeliling kita, misalnya telepon genggam, tablet, televisi dll. Jadi benar-benar merupakan waktu khusus yang disediakan oleh kedua orang tuanya.

Konsep ini bisa dilakukan dengan cara bermain sederhana yang juga tidak melibatkan alat permainan tapi dengan bagian tubuh orang tuanya sendiri, bermain kuda-kudaan, saling berpegangan erat berputar-putar dengan bernyanyi atau bahkan saling berpelukan dan mengucapkan kata-kata sederhana. Ini sangat baik untuk menumbuhkan rasa kasih sayang dan saling membutuhkan antara orang tua dan anak.

Cara lainnya adalah dengan mendongeng sebelum tidur atau pada saat mereka sedang menemukan pengalaman baru yang menyenangkan. Menurut salah satu pendongeng anak, kegiatan ini efektif membangun hubungan yang sangat dekat sekaligus memberi manfaat tambahan pengetahuan apabila dongeng-dongeng yang dibacakan merupakan dongeng yang bersifat membangun aspek kognitif anak misalnya cerita kepahlawanan atau cerita orang-orang hebat dunia. Mendongeng selama 20 menit dapat meningkatkan fungsi kognitif dan afektif anak.

Komunikasi efektif orang tua dan anak juga akan dapat tercipta dengan memberikan teladan pada anak, yang dapat dilakukan dengan
  1. Memberikan teladan dengan perilaku
  2. Memberikan teladan dengan tutur kata
  3. Memberikan teladan dengan tata cara pergaulan adalah teladan yang paling berarti sebab anak cenderung ingin melihat bukti kenyataan atas apa yang telah disampaikan bukan hanya sekedar nasehat. (us.bkkbn.2012)